Pawai Budaya Jawa

Yogyakarta, 10 September 2016 Muhammadiyah untuk pertama kalinya menggelar Olimpiade Budaya Jawa (OBJ). Pendekatan kultural seperti pawai budaya dan tari-tarian serta permainan Jawa pun digelar. Acara tersebut diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tanggal 10-22 September 2016. Berbagai kegiatan dan lomba yang digelar meliputi pawai budaya Jawa, macapat, cerdas cermat budaya Jawa, tari Jawa dagelan Mataram, geguritan, dolanan gasingan, dolanan egrang, gobag sodor, karawitan, jemparingan dan pagelaran. Peserta kegiatan merupakan pelajar sekolah Muhammadiyah di DIY.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Arif Budi Raharjo, mengatakan pelaksanaan OBJ ini untuk mengapresiasi upaya melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa yang sarat dengan nilai-nilai luhur. Hal ini selaras dengan keputusan sidang Tanwir Muhammadiyah di Denpasar tahun 2002 yang menetapkan konsep Dakwah Kultural.

Kegiatan yang didukung LSBO PWM DIY serta Badan Koordinasi Sekolah/Madrasah itu diawali dengan pawai taaruf budaya Jawa pada 10 September 2016 dengan rute Balai Kota Yogyakarta hingga Alun-alun Utara.

Selanjutnya pada 19-22 September 2016 akan diadakan berbagai lomba budaya di antaranya cerdas cermat budaya Jawa, macapat, geguritan, karawitan, dagelan mataram, tari jawa, dolanan egrang, gasingan, gobagsodor, dan jemparingan. “Rangkaian kegiatan Olimpiade Budaya Jawa (OBJ) itu akan ditutup dengan pagelaran seni budaya di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 23 September 2016,” kata Arif.

Wakil Ketua PWM DIY Tasman Hamami mengatakan sekolah dan madrasah sebagai amal usaha pendidikan Muhammadiyah di DIY yang menjadi peserta OBJ didorong untuk terus mengenalkan, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan Jawa.

Pada kesempatan ini, SDU turut serta meramaikan gelar Pawai Budaya pada hari Sabtu, 10 September 2016. Pawai pembukaan yang di ikuti lebih dari 70 tim. Berbagai macam pasukan yang turun ke jalan, antara lain pasukan Prajurit, diikuti pasukan sepeda, lalu pasukan andong, dan terakhir arak-arakan mobil. SDU mengirimkan satu pasukan bersepeda hias yang mengambil tema KH. Ahmad Dahlan. Maskot Ahmad Dahlan yang diikuti pasukan pembawa nasehat-nasehat dari KH. Ahmad Dahlan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *