Kunjungan Universitas Setia Budhi Rangkasbitung ke SDUA Bantul

Selasa tanggal 16 Mei 2023, SD Unggulan Aisyiyah Bantul mendapat kunjungan istimewa dari Kaprodi, dosen serta mahasiswa FKIP program study PGSD Universitas Setia Budhi Rangkasbitung, Banten. Kegiatan yang dilakukan yaitu study banding serta observasi penerapan Kurikulum Merdeka di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Turut hadir menyambut tamu yaitu Badan Pengurus Harian (BPH) SDUA Bantul, Drs. H. Hadjam Murusdi, S.U serta Pengawas Sekolah, Ibu Hj. Tutik Saptiningsih, M.Pd. Penyambutan tamu yang kurang lebih berjumlah 150 orang tersebut dilaksanakan di aula lantai 3 SDUA Bantul. Para tamu undangan disambut dengan lantunan ayat suci Al Qur’an dari siswa kelas tahfidh serta alunan suara indah ananda Syifa kelas 5D yang menyanyikan lagu berjudul “Tiba-tiba”. Tak lupa, terlebih dahulu, Kepala SDUA Bantul, beliau Bapak Suwardi, M.Pd. memperkenalkan profil SD Unggulan Aisyiyah Bantul di hadapan para tamu undangan, sebelum mahasiswa berkeliling ke kelas-kelas untuk melakukan observasi.

 

       

 

 

Sementara mahasiswa berkeliling, salah satu dosen PGSD, Bapak Dede Kurnia Adiputra, M.Pd. menggunakan waktu untuk mempresentasikan  sekaligus memperkenalkan Budaya Suku Baduy melalui Teknologi Virtual Reality dihadapan Bapak/Ibu Guru serta Karyawan SDUA Bantul yang turut serta mengikuti penyambutan. Teknologi Virtual Reality memanjakan mata penggunanya untuk bisa melihat keunikan dan keindahan budaya Suku Baduy secara 3D. Jadi seolah-olah sedang berada di lingkungan suku Baduy secara nyata, salah satu suku yang unik karena hidup tanpa teknologi dan tanpa listrik. Hidup mereka sangat sederhana dan berorientasi pada keseimbangan alam. Bahkan mereka tidak mau menggunakan sabun, karena mengandung bahan kimia yang dapat merusak alam. Dalam penjelasannya, Pak Dede juga menuturkan bahwa keistimewaan Suku Baduy yaitu menjunjung tinggi kemandirian. Mereka berprinsip lebih baik tidak makan hari ini daripada tidak makan esok hari. Terdengar sederhana namun sangat bernilai dan bermakna. Karna prinsip utama mereka menjaga kelestarian alam, maka dalam praktiknya mereka juga sangat peduli dengan sampah. Hal ini menjadi role model untuk masyarakat pada umumnya. Walaupun memegang erat budaya namun tersirat nilai-nilai kebaikan yang mampu kita ambil dari budaya suku Baduy tersebut.

         

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *