Bagaimana Supaya Anak-Anakku Belajar dengan Gembira?

Elfi Baroroh, S.Si

Menjadi seorang guru adalah salah satu cita-cita di antara sekian cita-cita yang sempat terbersit dalam benak. Berbekal ilmu murni non pendidikan di universitas tertua, dikabulkanlah diri ini menjadi guru di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Sebagai rasa syukur diri, maka diri ini selalu belajar bagaimana menjadi seorang guru. Belajar dari lingkungan, dari orang tua, dari teman, dari siapa pun yang dijumpai, dan juga belajar secara formal tentang ilmu pendidikan.

Satu pertanyaan yang selalu melekat adalah bagaimana supaya anak-anakku belajar dengan gembira? Orang tua akan senang dan bahagia ketika di rumah bisa mendengarkan pengalaman-pengalaman menarik yang dijumpai buah hatinya di sekolah. Hal inilah yang mendorong saya berusaha menggembirakan anak-anak dalam belajar. Mulai pagi hari berjumpa dengan anak-anak, selalu saya tanyakan apa kabar mereka, apakah mereka sudah sarapan pagi sehingga mereka punya cukup energi untuk aktivitas belajar, sudahkah mereka shalat subuh sehingga mereka terbiasa menjalankan rukun Islam, sudahkah mereka wudu sebelum berangkat ke sekolah sehingga Allah dan malaikat-Nya akan menjaga mereka, sudahkah mereka pamit pada orang tua sehingga mereka akan mendapatkan restu, sudahkah mereka berdoa saat  bangun tidur sehingga mereka terbiasa berterima kasih pada Allah karena sudah dibangkitkan kembali dari mati kecil, sudahkah mereka berdoa saat akan berangkat ke sekolah sehingga Allah akan melindungi mereka, dan pertanyaan-pertanyaan bermakna lainnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu saya mengondisikan psikis anaka-anak sehingga mereka merasa gembira. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga akan mengondisikan saya bahwa seorang guru tidak hanya transfer pengetahuan, namun juga transfer pembiasaan baik dalam pembentukan karakter.

Selanjutnya dalam pembelajaran pun diperlukan cara terbaik untuk setiap materi. Cara-cara yang menarik bagi anak-anak yang biasa saya berikan adalah dengan membuat teka-teki silang sesuai materi yang diajarkan. Anak-anak akan mengisi teka teki itu dengan antusias. Mereka akan lebih gembira apabila hasil pekerjaan mereka saya pajang di papan pajangan karya siswa. Masih dalam pembelajaran, saya biasa menggunakan lagu sebagai jembatan keledai untuk menyampaikan materi yang sifatnya mengingat. Lagu “Dua Mata Saya” saya gunakan untuk menampaikan materi sumber energi.

Sumber Energi

(lagu Dua Mata Saya)

Sumber energi itu ada macam-macam

Ada matahari, gas, dan minyak bumi

Batu bara baterei dan juga makanan

Masih ada lagi air serta angin

Contoh lagu lainnya yang saya gunakan ketika saya menyampaikan materi kegiatan ekonomi  adalah lagu “Kalau Kau Suka Hati”

Kegiatan Ekonomi

(Lagu Kalau Kau Suka Hati)

Kegiatan apakah membuat barang….(produksi)

Kegiatan apakah menyalurkan barang ….(distribusi)

Kegiatan apakah memakai menggunakan barang-barang kebutuhan kita ….(konsumsi)

Siapakah yang membuat barang …..(produsen)

Siapakah yang menyalurkan barang …..(distributor)

Siapakah orang yang memakai mengggunakan barang-barang kebutuhan kita…..(konsumen)

Selain menggunakan lagu, saya juga mencoba menggunakan kuis sebagai password mereka pulang. Kuis berupa pertanyaan-pertanyaan berkaitan dari materi yang sudah diajarkan dalam hari tersebut. Tak lupa saya menanyakan perasaan mereka saat menutup pelajaran menjelang kepulangan mereka.

            Itulah salah satu pengalaman mengajar  saya sehingga anak-anak belajar dengan gembira. Untuk beberapa pengalaman yang lain mungkin lain kali bisa dibagi kepada para pembaca insya Allah.

Penulis: Oleh : Elfi Baroroh, S.Si

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *